Yuk Rasakan Serunya Sensasi Menelusuri Goa Cikarae yang Alami

Wisata  
Organiasi pecinta alam SMA Hutama, Hiawata, sedang melakukan penelusuran Goa Cikarae.
Organiasi pecinta alam SMA Hutama, Hiawata, sedang melakukan penelusuran Goa Cikarae.

BOGOR --Bosen traveling ke gunung atau pantai terus? Mungkin main ke goa bisa menjadi solusi untuk jadi alternatif traveling. Salah satu goa yang bisa dikunjungi adalah Goa Cikarae. Goa ini tertelah di Desa Leuwikaret, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Tidak seperti goa wisata pada umumnya, Goa Cikarae ini lebih cederung 'tersembunyi' dan dibiarkan apa adanya. Artinya, struktur goa memang alami dan kesan 'liar' masih bisa kita rasakan. Goa Cikarae juga merupakan goa horizontal, sehingga kita bisa memasuki dengan berjalan kaki seperti biasa.

Namun tetap harus ekstra hati-hati. Karena goa ini cukup lembap sehingga bebatuannya licin. Sebelum masuk goa, kita perlu membayar administrasi ke warga Desa Leuwikaret bersama Muslih. Terbaru, satu rombongan di 10 orang dikenakan 250 ribu. Kalau lebih, maka biayanya akan bertambah. Kalau kita belum pernah atau tidak ada pendamping yang berpengalaman, bisa menghubungi Kelompok Pecinta Alam Palikar, yang memang mengelola goa-goa di sekitar Leuwikaret.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Setelah menyelesaikan administrasi, kita akan memasuki goa dengan entrance yang menurun. Oh iya, jangan lupa pakai helm dan sepatu dan yang pasti senter, demi keselamatan diri. Setelah turun, kita akan disambut oleh chamber besar seraya ruang tamu sebuah rumah.

Kita bisa melihat stalagtit dan stalagnit baik yang sudah mati maupun masih hidup. Ingat, jangan sentuh atau rusak stlagnit dan stalagtit yang masih hidup ya. Setelah di chamber, kita bisa melanjutkan perjalanan menelusuri ke arah kiri, dan melalui sejumlah kolam-kolam kecil, tapi tidak dalam dan bisa dilalui.

Kita juga akan merasakan sensasi berjalan di lorong yang gelap total. Lorong tersebut juga merupakan sebuah sungai kecil yang terdapat ikan karae di dalamnya. Sungainya juga cetek, jadi kita bisa berjalan seolah menyusui sungai dan goa sekaligus. Kalau mau lebih menantang dan siap kotor-kotoran, ada beberapa ruang goa yang bisa kita masuki, mulai dari merayap, berenang hingga jalan miring.

Perjalanan kurang lebih 500 meter akan diakhir dengan chamber besar lagi. Di chamber ini kita akan disambut oleh kelelawar dan suara gemericik air, hingga aroma guano. Ingat, jangan merusak sturuk goa, buang sampah dan vandalisme. Karena goa juga merupakan alam yang mesti dijaga layaknya gunung, hutan maupun laut.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pendaki dan jurnalis

Kontak Info

Jl. Warung Buncit Raya No 37 Jakarta Selatan 12510 ext

Phone: 021 780 3747

[email protected] (Marketing)

× Image