Lingkungan

Kodok dan Katak : Serupa Tapi Beda

JAKARTA --Temuan kembali kodok merah (Leptophryne cruentata) setelah pandemi Covid-19 di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat, merupakan kabar yang menggembirakan. Karena amfibi ini terancam punah dan satu-satunya yang berstatus dilindungi. Di Halimun-Salak ada sekitar 20 jenis kodok dan katak. Lalu pa bedanya kodok dan katak?

Kodok dan katak berasal satu genus Anura. Dari genus ini turun menjadi kodok yang berasal dari Bufonidae dan katak dari Ranidae. Di dunia, kodok yang sudah teridentifikasi berjumlah 300 spesies dan katak diperkirakan ada 400 jenis.

Secara morfologi dan perilaku kodok dan katak juga berbeda. Permukaan kulit kodok lebih kasar, berbintil, dan kering karena tidak hidup di air. Sementara permukaan kulit katak lebih licin karena tinggal di perairan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Karena beda habitat, kodok memiliki kaki lebih pendek sehingga lompatannya juga lebih pendek dibanding katak. Ukuran tubuh keduanya juga berbeda. Kodok lebih gempal sementara katak lebih langsing, kecil, dan lincah.

Ketika bertelur, telur katak bergerombol seperti anggur. Beberapa katak betina biasanya memanggul telur di punggung dan meninggalkan kecebong setelah menetas. Sementara telur kodok memanjang seperti rantai yang mereka letakkan di tanaman air. Kodok tak meninggalkan kecebong setelah menetas.

Pada beberapa jenis kodok, air liur dan cairan pelicin tubuhnya beracun. Katak umumnya tak memiliki racun. Keberadaan kodok dan katak menunjukkan habitat tempat mereka tinggal masih bersih dan bagus.

Beberapa jenis katak dan kodok bahkan hanya bisa tinggal di ekosistem yang sempurna, yakni daya dukung lingkungannya masih memberikan jasa lingkungan maksimal. Kemunculan kembali kodok merah di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak karena ditutup akibat pandemi menandakan intervensi manusia terhadap alam membuat mereka bersembunyi dan tertekan. ''Amfibi memang indikator lingkungan yang bagus,'' kata Didi Syaiful Mahdi, pengamat amfibi Taman Nasional Gunung Halimun-Salak.

SUMBER : Forestdigest

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pendaki dan jurnalis