Teknologi

Tingkatkan Kualitas, BRIN Lakukan Perbaikan Varietas Porang dengan Teknologi Iradiasi Gamma

SERPONG --Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN), melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas produk tanaman porang dengan memanfaatkan radiasi gamma. Plt. Kepala Pusat Riset dan Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi, ORTN BRIN, Roziq Himawan menjelaskan, pemanfaatan teknik mutasi radiasi sinar gamma dapat dilakukan untuk perbaikan varietas porang.

''Tujuan perbaikan dapat berupa peningkatan produktivitas umbi, peningkatan kadar glukomanan pada umbi, perbaikan ketahanan terhadap hama dan penyakit, serta perbaikan ketahanan terhadap kekeringan. Bagian yang diiradiasi yaitu mata tunas atau umbi, katak, dan biji,'' ungkap Roziq, dalam keterangan pers BRIN, Senin (21/2).

Porang yang bernama latin Amorphophallus muelleri merupakan salah satu kekayaan hayati umbi-umbian di Indonesia. Ketua Umum Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI), sekaligus mewakili Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Retno Sri Endah Lestari, menyampaikan, porang adalah tanaman umbi-umbian yang banyak manfaat dan khasiatnya yang ampuh bagi kesehatan.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

''Glukomanan yang dikandung dalam tanaman porang sangat banyak manfaatnya, diantaranya digunakan sebagai bahan baku industri pangan maupun industri non pangan, dan kesehatan,'' ujar Retno.

Ia mengungkapkan, porang tengah populer dibicarakan di masyarakat karena kisah sukses petani porang di Jawa Timur, yang kini telah menjadi miliarder berkat kreativitas, ketekunan, keuletan, dan kerja kerasnya dalam mengembangkan, memodifikasi, dan menginovasi sistem budidaya porang, serta berhasil menciptakan revolusi budidaya porang yang sangat efektif.

Saat ini, porang mulai dibudidayakan secara luas. Budidaya porang sangat prospektif di masa depan, dan pasar tepung porang sudah tersedia seperti Jepang, Cina, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea Selatan.

SUMBER : BRIN.go.id

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

Pendaki dan jurnalis